Bencana, bencana, dan bencana...Akibat banyak dosa!

Image source: cdn0-a.production.liputan6.static6.com

Coretika - Bencana, bencana, dan bencana...tidakkah orang-orang Indonesia sadar bahwa bencana yang sedang menimpa negeri ini terjadi karena begitu banyak orang telah melalaikan perintah agamanya? Dosa yang mereka perbuat telah turut banyak menyumbang murka Tuhan sehingga Dia datangkan banjir, longsor, gempa, dan bencana lain. Sudah saatnya kita semua kembali pada jalan yang benar untuk bisa secara bertahap mengembalikan ketenangan hidup di negeri tercinta.

Jakarta, kini tenggelam oleh dahsyatnya banjir. Kebumen, kini tergoyang oleh kuatnya gempa bumi. Jombang, kini digemparkan oleh longsor yang membuat 14 orang tertimbun dan 6 di antaranya ditemukan tewas. Mungkin bagi sebagian orang merasa dan menganggap bahwa bencana-bencana itu adalah sebuah hal biasa dan wajar terjadi. Banyak yang mengira itu hanya bencana tahunan yang membuat mereka harus bersabar dalam menghadapi cobaan berat itu. Tapi hanya sebagian kecil dari masyarakat kita yang menyadari bahwa bencana-bencana tersebut terjadi karena kelalaian manusia terhadap Tuhannya. Dalam islam, dikatakan bahwa Allah SWT. tidak akan mendatangkan musibah dan bencana yang jika tidak ada orang yang membuat-Nya murka. Karena dosa-dosa yang dilakukan manusia lah bencana didatangkan dengan tujuan agar manusia menjadi tersadarkan dan kembali ke jalan yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Meskipun ada bencana yang diturunkan Allah SWT karena ingin menguji keimanan dan kesabaran manusia, namun bisa dibedakan mana yang ujian, mana yang azab. Paham? Jadi di sinilah letak kesalahan manusia sehingga bencana itu datang. Beberapa dosa itu antara lain bisa karena kurang bersyukur, lalu banyak kedzaliman yang dilakukan, serta kurangnya kesadaran manusia untuk melakukan hal yang benar sesuai perintah Tuhan. Sebenarnya bila manusia yang beriman bersabar dengan ujian dan musibah yang datang padanya, dosa-dosanya InsyaAllah dapat dihapuskan.

Image source: vovworld.vn

Jadi kira-kira beginilah saran yang bisa saya sampaikan:
DOSA (kurang bersyukur, dzalim, tidak menjalankan perintah-Nya) ---> MUSIBAH/BENCANA (banjir, longsor, gempa bumi) ---> SABAR (ikhlas, kembali pada jalan yang benar sesuai perintah-Nya, berdoa, selalu bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya) ---> DOSA DIHAPUSKAN (hanya untuk orang beriman)

Tuhan tidak akan menghendaki sesuatu terjadi bila tidak ada tujuan yang jelas. Dari kronologi di atas bisa disimpulkan bahwa Tuhan masih sayang pada kita! "Loh kenapa bisa? Kalau sayang seharusnya tak memberikan bencana yang menyulitkan seperti itu?" hmmm...mungkin masih ada yang bertanya seperti itu. Mari saya perjelas, jadi tujuan Tuhan mendatangkan bencana dan musibah menurut sudut pandang saya yang pernah belajar tentang agama adalah Tuhan masih sayang pada kita. Tuhan sedih melihat kita terus menerus berbuat dosa, maksiat, mendzalimi sesama dengan melakukan korupsi, dan lalai atas perintah-Nya. Maka dari itu Dia ingin mendatangkan musibah karena dengan begitu manusia akan tersadarkan dan teringat pada dosa-dosa dan kesalahan yang telah mereka perbuat. Sehingga pada akhirnya manusia-manusia akan kembali pada jalan-Nya. Itulah yang Tuhan inginkan sebenarnya! Karena rasa sayang-Nya pada manusia, Tuhan ingin membuat manusia selalu berada di jalan yang Dia perintahkan, selalu teringat oleh kebesaran-Nya, serta selalu datang memohon petunjuk dan ampunan.

Nah, bagaimana kawan? Sudahkah Anda merasa tersadarkan pula dengan alasan dibalik bencana yang terjadi di negeri ini? Saya kira penjelasan saya di atas sudah cukup bisa dipahami, bahwa dengan menghindari perbuatan dosa, manusia Insyaallah akan terhindar dari musibah atau bencana yang sekarang sedang dirasakan saudara-saudara kita di Jakarta, Jombang, Kebumen, dan daerah sekitarnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan cukup menyadarkan kita semua. Harapan saya, semakin banyak orang yang sadar, maka akan semakin kembalilah negeri ini pada ketenangan dan ketentraman hidup. Amin :)

By: Coretika

1 Response to "Bencana, bencana, dan bencana...Akibat banyak dosa!"